Luput karena Darah
(Keluaran 12 : 23). “… apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka Tuhan akan melewati pintu itu dan tidak akan membiarkan pemusnah masuk kedalam rumahmu dan menulahi”.
Pada 26 November 2008 segerombolan teroris menyerbu Taj Mahal Palace di Mumbai, India. Korban mencapai 200 jiwa tewas, tetapi ada seorang tamu hotel yang selamat secara ajaib. Ia dan teman-temannya sedang makan malam ketika terdengar suara tembakan. Seseorang merenggutnya dan menyeretnya kebawah meja. Teroris memasuki restoran, menembak kesegala arah, sampai setiap orang (menurut perkiraan mereka) tewas. Ternyata, pria tadi terluput. Ketika diwawancarai wartawan, ia menjelaskan, “karena saya tertutupi darah orang lain, mereka mengira saya sudah mati”.
Bangsa Israel memiliki kesan yang amat mendalam terhadap darah. Menjelang Tuhan menimpakan tulah ke-sepuluh ke atas Mesir, Dia memerintahkan bangsa Israel untuk mengadakan persiapan untuk meninggalkan negeri yang memperbudak mereka itu (Mesir + Firaun). Antara lain, mereka harus menyembelih domba dan menyapukan darahnya pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu (sekilas kalau ditarik garis horzontal & Vertikal, akan berbentuk SALIB). Setiap rumah yang ditandai dengan darah akan terluput dari tulah, dan bangsa Israel pun terbebas dari Mesir.
Pengalaman Bangsa Israel merupakan simbol dari karunia Alllah melalui Yesus Kristus bagi kita semua. Karena Dia sudah membayar hukuman atas dosa kita— karena kita ditutupi oleh darah pengorbanan- Nya— kita diselamatkan dan meperoleh kehidupan Kekal. Kita mungkin sulit memahami bagaimana darah-Nya “menutupi” kita, tetapi kita dapat menerimanya dan mengalaminya oleh iman. Hari ini, bagaimana kalau kita meluangkan waktu secara khusus untuk merenungkan suatu ayat atau menyanyikan lagi tentang DARAH KRISTUS ? – ARS .
“YESUS mencurahkan darah dan mengalami kematian,
Agar kita terbebas dari dosa dan mengalami kehidupan”.
(Sumber: Renungan Harian® ).