Berdoa Bagi Kabupaten Sintang
Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.
(Yeremia 29:1-14)
Dijejaring sosial Twitter, seseorang pernah menulis demikian: “Walau sering didiskriminasi, tetapi Gereja manapun selalu mendoakan Indonesia sebagai bagian doa syafaatnya.’’ Kalimat ini kemudian disebarluaskan. Dari situ, banyak kesan yang muncul berisi pernyataan kekaguman.
Ini membuat memikirkan dua hal. Pertama, doa kita bagi Indonesia ternyata menjadi kesaksian baik bagi orang yang belum percaya. Kedua, kesadaran bahwa dengan mendoakan Indonesia, kita sesunggunya mencintai dan berusaha memajukan Indonesia. Inilah yang kita temukan dalam Kitab Yeremia tersebut.
Konteks perikop ini adalah ketika orang Israel sedang dalam masa pembuangan di Babel. Mereka frustrasi dan membenci kehidupan di tanah asing. Namun, Tuhan justru menyuruh mereka untuk berusaha memajukan dan mendoakan kota tempat tinggal mereka itu. Adalah menarik bahwa Tuhan menggandengkan kedua kata kerja ini –mendoakan dan mengusahakan. Nyatanya, kedua hal ini berhubungan erat. Bahwa ketika kita mendoakan sesuatu dengan sungguh-sungguh, maka kita pun akan tergerak untuk secara aktif mewujudkan doa-doa tersebut.
Pemikiran ini mengantar kita untuk berpikir; apakah kita sudah berusaha sebaik mungkin untuk membangun Kota / Kabupaten Sintang secara aktif — Kota yang kita diami ini, Yakni menjadi jawaban dari doa kita sendiri. Memang doa juga adalah hal yang sangat baik yang bisa kita berikan bagi bangsa dan kota kita. Namun, kalau Tuhan menggerakkan kita untuk juga memberikan waktu, tenaga, uang, pemikiran, atau segala yang lain, jangan menolak panggilan-Nya itu. (Sumber: Renungan Harian).
Jadikan kota Sintang untuk kemuliaan Tuhan Yesus Kristus…….
.
Sumber gambar: stepanusijo.blogspot.com