5 Rahasia mengalami Sukacita Penuh
5 Rahasia mengalami sukacita penuh –
Sebuah ringkasan khotbah Rev. Ximen Chau pada kebaktian PERKARIA GKII BETHEL SINTANG dirumah Bp. Asen ; Jumat, 25 November 2016, yang diringkas & sedikit tambahan oleh TU Gereja.
Dalam perjalanan hidup seorang Percaya kepada Kristus, ternyata tidak lepas dari berbagai permasalahan dan pergumulan hidup. Ada masa dimana kesedihan, depresi dan tekanan datang. Saat semua itu datang, sukacita kebanyakan orang akan pudar dan menghilang, dan akhirnya, – mereka tidak dapat menikmati hidup berkemanangan yang Tuhan YESUS janjikan bagi orang-orang percaya. Mereka sekedar bertahan hidup dan menjalaninya dengan perasaan hampa. Mereka berfikir berbagi permasalahan hiduplah yang menghalangi mereka mengalami SUKACITA dalam hidup mereka.
Ternyata, permasalahan hidup bukan hanya di hadapi oleh orang-orang kristen masa kini (Zaman PB), orang-orang saleh zaman PL pun mengalaminya. Berikut petikan beratnya tekanan yang mereka hadapi;
Petikan pada gotquestions.org:
Ayub berharap dia tidak pernah dilahirkan (Ayub 3:11), Daud berdoa supaya dia bisa pergi ke tempat di mana dia tidak harus berhadapan dengan realitas (Mazmur 55:6-8). Elia, bahkan setelah mengalahkan 450 nabi Baal dengan api yang diperintahkan dari Surga (1 Raja-Raja 18:16-46), melarikan diri ke padang gurun dan minta Allah mengambil hidupnya (1 Raja-Raja 19:3-5).
Ternyata, semua manusia tidak bebas dari yang namanya masalah. dan saat masalah datang, sukacita seseorang akan hilang, bahkan tidak bergairah lagi menjalani hidup. Padahal Tuhan Yesus ingin semua murid-murid nya tidak kehilangan sukacita itu. Ia ingin kita hidup berkemenangan sampai masuk kedalam kerajaanNya.
Jadi, apa rahasia supaya orang percaya mengalami SUKACITA PENUH ? Coba perhatikan ayat-ayat Firman Tuhan berikut ini, dari Yohanes 15: 9-17:
15:9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
15:12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
15:17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”
dari ayat-ayat diatas, ada minimal 5 Rahasia mengalami Sukacita Penuh, yaitu:
- Kita harus selalu hidup didalam kasih Kristus. Pada ayat 10: Tinggal di dalam kaish Kristus, atau tinggal didalam hukum Kristus, dapat dikatakan kita harus hidup ddidalam kasih Kristus, maka kita tidak akan kehilangan sukacita, terutama pada saat kita hidup di zaman yang merenggut kasih kebanyakan orang sehingga kasih mereka menjadi pudar.
- Kita harus hidup dalam taat akan Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah terang bagi kita, yang membuat kita bisa melihat dalam kegelapan dunia ini. Membuat kita bisa membedakan mana Intan mana kotoran, mana yang baik maupun fasik.
- Hidup dalam ucapan syukur karena Tuhan telah ‘memilih’ kita. Oleh karena kasih karunia Allah kamu diselamat oleh Iman. Allah Bapa -lah yang pertama-tama memprakarsai pendamaian orang berdosa dengan diri-Nya. Untuk itulah, kita wajib mensyukuri anugerah-Nya sehingga kita bisa hidup “didalam” Nya (YESUS), melayani Tuhan — yang adalah suatu KEHORMATAN. Bayangkan, betapa milyaran orang tidak ada kesempatan ‘mengenal’ dan ‘melayani’ sang Pencipta karena Iman yang keliru, kesibukan pekerjaan atau bahkan halangan dan ketakutan. Selain itu, kita juga seharusnya mensyukuri apapun yang Tuhan berikan dan percayakan kepada kita selama kita menjalani kehidupan kita ‘menumpang’ di dunia ini. (Ingat, kewarganegaraan kita adalah di SURGA, bukan di dunia ini).
- Hidup dengan ucapan syukur: Kristus menjadikan kita “sahabat’Nya. Ini seperti suatu anomali. Ajaib! Sang pencipta Bumi dan langit, burung-burung dan binatang serta gunung-gunung dan lautan, Ia mau menjadikan kita ‘sahabat”nya? siapakah kita ? bukankah kita ini debu dan abu semata? ….. Ia yang juga menciptakan matahari dengan sistem tata surya, bahkan milyaran galaksi dalam semesta yang tak terbatas … yang jika dijelajahi memerlukan jutaan tahun cahaya …. dan ….Ia menyebut kita “SAHABAT”? bukankah ini suatu KEAJAIBAN yang seakan-akan mustahil adanya! bayangkan …. anda adalah sahabat Tuhan? Bahkan Ia berkata dalam Mazmur 27:10 :
Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.
Disatu sisi, kita adalah ‘Hamba”Nya, tapi pada sisi relasi iman, kita adalah “Sahabat Tuhan’, dimana Ia selalu bersedia menemani kita bahkan pada saat-saat tersulit kehidupan kita. Dia mengatakan:
Sekalipun ayahmu dan ibumu meninggalkanmu, namun AKU menyambut kamu. karena itu, hiduplah selalu dengan ucapan syukur, menghayati suatu STATUS ISTIMEWA yang Tuhan berikan kepada kita. Jika kita menyadari status kita, tentu sukacita tidak akan pernah hilang dari hidup kita. - Kita harus hidup dengan ‘misi’ menghasilkan Buah untuk Tuhan. Ingat! Tuhan merindukan buah-buah yang kita hasilkan. baik itu buah-buah rohani seperti perubahan karakter pada diri kita, terlebih lagi buah-buah “jiwa’ yang kita bawa ke hadapan Tuhan. Jiwa -jiwa yang berdosa yang oleh pelayanan kita menjadi bertobat dan terima injil keselamatan, jika-jiwa yang merana dan boleh dikuatkan. Untuk dapat berbuah lebat, mari kita meninggalkan hal-hal yang mengahalngi dan membebani kita. Giatlah dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Jangan jadi tukang kritik dalam kehidupan berjemaat. Sebaliknya, berlombalah lebih dulu memberikan hormat, memberi motivasi, saling menasehati dan berkata dalam mazmur dan pujian rohani. Jauhkan gossip, perkataan kosong dan cemooh dari bibir kita. Niscaya, sukacita tidak akan pergi dari kehipan kita.
Demikianlah beberapa point, bagaimana tips supaya sukacita Tuhan tetap kita rasakan, baik saat cerah maupun hujan. Tuhan memberkati.
Salam Jbat Erat
Admin