William Tyndale (sekitar 1494-1536) berfikir bahwa Alkitab seharusnya dibaca oleh setiap orang

William Tyndale (sekitar 1494-1536) berfikir bahwa Alkitab seharusnya dibaca oleh setiap orang, tidak hanya segelintir orang yang memahami bahasa latin, bahasa gereja pada saat itu. Jadi Tyndale mulai menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris.

Dituduh telah menyimpangkan Alkitab, Tyndale dipaksa untuk meninggalkan Inggris, dan Kitab Perjanjian Baru hasil terjemahannya dibakar karena dianggap merupakan ‘terjemahan yang tidak benar”. Ia ditangkap dan dipenjara sebagai Bidah, Tyndale dihukum mati di Antwerpen dangan cara digantung. Tubuhnya kemudian dibakar pada Oktober 1536. William Tyndale sekarang dihormati sebagai “perintis Alkitab dalam bahasa Inggris”. Kitab Perjanjian Baru hasil terjemahan Tyndale diterbitkan pada tahun 1526 dari teks berbahasa Ibrani dan Yunani kuno. Versi ini juga di kutuk gereja saat itu.

Myles Coverdale

Myles Coverdale menerjemahkan Alkitab dari Vulgata

Suatu Alkitab dalam bahasa Inggris disiapkan, Miles Coverdale pada saat yang bersamaan dengan penulisan Alkitab Tyndale. Alkitab dalam bahasa Inggris itu diterbitkan pada tahun 1535, meskipun kitab itu diterjemahkan orang yang tidak berpengalaman dalam bahasa Ibrani atau Yunani. Coverdale melakukan terjemahan dari Vulgata, beberapa versi awal dalam bahasa Jerman, dan sebagian dari Alkitab Tyndale. Ini adalah kitap pertama yang menempatkan apokrifa dalam bagian yang terpisah dibawah judul “bukan kitab-kitab kanon”.

Alkitab versi King James, yang pada awalnya bernama Authorized Version (versi yang disahkan), pertama kali diusulkan orang-orang puritan pada tahun 1604. James, yang tidak setuju dengan Alkitab Jenewa yang cenderung mengikuti aliran Calvinis, menginginkan suatu versi yang mendukung hak raja-raja untuk memerintah rakyat. Ia menunjuk 54 orang ahli, yang dibagi menjadi 8 tim, dan meminta mereka untuk meneliti versi-versi dalam bahasa Inggris sebelumnya untuk membantu dalam penerjemahan. Diterbitkan pada tahun 1611, terjemahan yang ditandai dengan bahasa yang indah, akurat dan kerendahatian ketika diperhadapkan dengan bahasa dan situasi yang memalukan

Tyndale adalah penulis dan penterjemah yang aktif, meskipun yang paling terkenal dari karyanya adalah Alkitab terjemahannya. Karya-karya Tyndale tidak hanya berfokus pada kehidupan beragama, melainkan juga diarahkan ke arena politik.

“Mereka telah menetapkan bahwa tidak seorangpun boleh melihat Alkitab, sebelum orang itu belajar ilmu kafir 8 atau 9 tahun lamanya dan diperlengkapi dengan prinsip-prinsip yang salah, dengan demikian orang itu akan ditutup sama sekali dari pemahaman Alkitab.”

About