Wafat Ibu. Emelia (Istri Bp. Supanto)

Wafat Ibu Emelia

Alm. Ibu Emelia (44 th)

Jemaat GKII Bethel Sintang mengucapkan TURUT BERDUKACITA atas wafatnya Ibu. Emelia (44 th – Istri Bp. Supanto) pada tgl 17 Januari 2015 di Pontianak.

Kiranya keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan penghiburan oleh Allah Roh Kudus, Amin.

Almarhum telah dikebumikan dipemakaman Bhakti Suci, Sei. Sawak – Sintang, pada tanggal 19 Januari 2015, jam 13.00 Wib.

Daniel 12:2 : “Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.”

3_Keb pelepasan Jenasah Ibu Emelia

Suasana kebaktian Penghiburan wafatnya Alm. Ibu. Emelia (44 Th – Istri dari Bp. Supanto )

1_Keb pelepasan Jenasah Ibu Emelia

Kebaktian pelepasan Jenasah Alm. Ibu. Emelia, dipimpin langsung oleh Pendeta Chau

2_Keb pelepasan Jenasah Ibu Emelia

Pendeta Chau menyampaikan Firman Tuhan dalam Kebaktian Plepasan Jenasah Alm. Ibu Emelia

1_pemakaman Ibu Emelia

Pdt. Seth Sura membuka Kebaktian Pemakaman Ibu. Emelia dengan DOA

2_pemakaman Ibu Emelia

Para pelayat yang mengantarkan Alm. Ibu. Emelia (44 Th) ke tempat peristirahatan teakhir

3_pemakaman Ibu Emelia

Para pelayat yang mengantarkan Alm. Ibu. Emelia (44 Th) ke tempat peristirahatan teakhir

4_pemakaman Ibu Emelia

Rev. Ximen Chau memimpin Kebaktian Pemakaman Alm. Ibu. Emelia, yang didampingi oleh Ketua Sie. Diakonia, Bp. Aheng Sugondo

5_pemakaman Ibu Emelia

Penaburan bunga oleh keluarga Alm. Ibu. Emelia, sebelum peti ditimbun dengan tanah.

6_pemakaman Ibu Emelia

Rev. Ximen Chau melemparkan bongkahan ‘tanah pertama’ menguburkan Jenasah Alm. Ibu. Emelia … diikuti oleh para pelayat lainnya

8_pemakaman Ibu Emelia

Bp. Lazarus dan pelayat lainnya menimbun tanah makam Alm. Ibu. Emelia

7_pemakaman Ibu Emelia

Beberapa pelayat yang mengantarkan Alm. Ibu. Emelia ke tempat peristirahatan terakhir, dari kiri ke kanan: Bp. Hendra sonito, Bp. Hendrikus, Bp. Hengky Arianto, Bp. Sumartedi Rifai, Bp. Lazarus & Bp. Raymon Yansen.

Wahyu 20:11- 16 : “Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: LAUTAN API. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.”

About