Tamu Gereja: Pdt. Nyoman Enos (23 Maret 2014)
Pada hari minggu, 23 Maret 2014, pada Kebaktian Minggu raya 2 (malam) GKII Bethel Sintang, di hadiri oleh Pdt. Nyoman Enos yang menjadi Gembala Jemaat GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA di Nusa Dua, Bali.
Pada kebaktian tersebut, Pdt Nyoman Enos menyampaikan Firman Tuhan dengan Thema: “Kematian Kristus”, dengan ayatnya di Yohanes 6 : 54-56:
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
Menurut Pdt. Enos, kematian Kristus di kayu salib ‘diibaratkan’ roti dan air/darah yang jika ‘dimakan/diminum’ mendatangkan hidup yang kekal bagi manusia. Kematian Kristus bertujuan menciptakan pembaharuan hidup, termasuk karakter lama manusia yang berdosa.
Lebih lanjut Pendeta Nyoman Enos mengatakan, bahwa sesungguhnya kematian Kristus bermakna sebagai “PENGHAPUS DOSA”, darah Kristus yang tertumpah adalah penghapus dosa manusia yang mau percaya kepadaNya (Berita Injil).
Ibrani 9:22 :
Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.Ibrani 10:10 :
Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Dari ayat tersebut, nyata menurut hukum Taurat bahwa pengampunan dosa/ penyucian dosa hanya dapat dilakukan dengan adanya Penghukuman, yakni “penumpahan darah‘.
Kalau pada zaman Perjanjian lama, Imam akan mempersembahkan domba korban 1 kali dalam setahun, Sambil mengaku salah, Ia menyembelih domba sebagai lambang penghukuman dan percaya pada janji Allah untuk mengirimkan Juruslamat, dan harus diulang tiap tahun.
Maka dalam Perjanjian baru, Yesus Kristus adalah “anak Domba Allah’, dimana Ia menanggung hukuman atas dosa manusia dan darahNya ditumpahkan untuk menyucikan manusia (yang percaya) dari dosa mereka. Yesus kristus dihukumkan menggantikan kita yang percaya. Namun kita percaya, bukan sekedar percaya saja, kita harus percaya dan bertobat secara Akal Budi, Hati Nurani dan Perbuatan sehari-hari/ karakter. ( 3 bagian tubuh manusia menurut orang Bali).
Seseorang yang sudah percaya kepada Kristus (Percaya Yesus mati menaggung dosanya), harus juga “SETUJU” untuk hidup bagi Yesus, meninggalkan karakter lama/ tabiat dosa lama. Roh Kudus yang telah dimateraikan pada setiap orang saat ia percaya, Ia-lah penolong kita menghadapi tantangan ketagihan daging dan dosa. Bahkan secara jelas, Pdt Enos menyatakan ada 2 daging dalam diri manusia yang sulit dikendalikan, yakni: Aurat manusia dan Lidah manusia.
Jika keduanya tidak dapat dikendalikan, bukan tidak mungkin akan membawa manusia yang telah percaya kepada kemurtadan dan tidak layak masuk kedalam Kerajaan Allah, akhirnya tempatnya berakhir di NERAKA.
Oleh karena itu, marilah kita dengan sungguh-sungguh percaya dan bertobat, mengakui PERCAYA kepada Yesus dengan mulut kita, mengaminkan dengan hati kita, lalu menyalibkan kehidupan lama kita (karakter dan tabiat dosa), sehingga kita benar-benar bebas dan lahir baru dalam Kristus, siap menyongsong DIA di angkasa.